Latest Updates

MAKALAH TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI BISNIS



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam menjalaniproses pembelajaran tentu tidak harus berada dikelas dengan cara ceramah yang diberikan narasumber kepada para peserta didik, tetapi juga dapat dengan membuat suatu tulisan yang tentu juga bertujuan untuk menambah pemahaman peserta didik.
Mata kuliah Organisasi Publikdan Organisasi Bisnis. Diberlakukan  di kampus Universitas Brawijaya guna mengasah kreatifitas para mahasiswanya, demi mencetak mahasiswa yang nantinya dapat berguna bagi masyarakat, tentunya setelah menyelesaikan perkuliahan.
Sebagai penyusun saya ucapkan terima kasih kepada para pengelola blog, yang saya jadikan sebagai sumber utama dalam menyusun makalah ini, dan bila terjadi suatu kesalahan, mohon bagi para pembaca untuk meralat.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis,yang diberikan dosen kepada mahasiswanya guna memperdalam materi-materi mata kuliah Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis .Bagaimana pun juga makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis akan terus berusaha untuk memperbaiki dan diharapkan makalah berikutnya akan lebih baik lagi.Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah softskill Organisasi Publik danOrganisasi Bisnis yang diberikan oleh dosen pengajar matakuliah Teori Organisasi dan Administrasi.Secara garis besar mata kuliah ini membahas tentang organisasi, sehingga melatarbelakangi penyusun untuk menyusun makalah yang bertema Organisasi dan Organisasi Sosial.


1
1.2  Rumusan Masalah
1. Pengertian organisasi publik dan bisnis    
2. Mengidentifikasi berbagai karakteristik utama organisasi public dan bisnis
3. Mengidentifikasi tipe-tipe organisasi public
4. Menjelaskan perbedaan administrasi bisnis dan administrasi public
5.Membedakan tiga perspektif administrasi public,yaitu Old Public Administration    (OPA),New Public Management (NMP),dan New Public Sevices (NPS)
1.3 Tujuan
1.Mampu menjelakan pengertian organisasi public dan bisnis
2.Mampu mengidentifiksi berbagai karakteristik utama organisasi public dan bisnis
3.Mampu mengidentifikasi tipe-tipe organisasi public
4.Mampu menjelaskan perbedaan administrasi bisnis dan administrasi public
5.Mengenal dan mampu membedakan tiga prespektif administrasi public,yaitu Old Public Administration    (OPA),New Public Management (NMP),dan New Public Sevices (NPS)





2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian organisasi Publik dan Bisnis
                  A. Pengertian Organisasi Public
Istilah public berasal dari bahasa Latin “of  people” (yang berkenaan  dengan     masyarakat).  Sasaran organisasi public ditujukan kepada masyarakat umum.
Organisasi public adalah tipe organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa membedakan status dan kedudukannya.

Ø  Lingkungan Organisasi
   Lingkungan dalam organisasi public :
      a.Lingkungan otorisasi, artinya untuk melakukan sesuatu, organisasi public terlebih dahulu harus mendapat izin atau legalitas.
      b.Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh melalui lingkungan otorisasi tersebut. Misal, dalam pengajuan anggaran kepada DPR, untuk mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah.Ini merupakan dasar bagi organisasi public untuk membangun kapasitas organisasi dan kemampuan operasionalnya.
      c.Proses penciptaan nilai dalam organisasi public, bukan didasarkan pada publik penawaran dan permintaan pasar, melainkan melalui proses birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi.

      B.       Pengertian Organisasi Bisnis
            Istilah privat berasal dari bahasa Latin “setapart” (yang terpisah). Sasaran organisasi bisnis ditujukan  pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari masyarakat secara umum.
            Organisasi privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan jasa tersebut sesuai dengan bisnis pasar.

3
Ø  Lingkungan Organisasi
Lingkungan dalam organisasi privat :
a.      Lingkungan otorisasi, public dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham yang menentukan pendanaan dan batas – batas wewenang perusahaan. Akan tetapi, tentu saja lingkungan otorisasi pada organisasi privat tidak sekompleks organisasi public.
b.      Proses penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitikberatkan proses pengambilan keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga pengambilan keputusan biasanya berlangsung lebih cepat. 
2.2 Karakteristik Organisasi Publik dan Bisnis
            Jika diperinci lebih jauh,perbedaan cirri – cirri organisasi public dan organisasi bisnis sebenarnya cukup banyak.Steward (1985),misalnya,menyebutkan tidak kurang dari 13 karakteristik organisasi public yang membedakannya dari organisasi bisnis yaitu:
1.Target atau sasaran yang tidak bisa terdefinisi secara tidak jelas
2.Harapan-harapan yang beragam dan acapkali bersifat artifsal atau politis
3.Tuntutan deari berbagai pihak yang berbeda
4.Tuntutan dari badan-badan yang mengucurkan anggaran
5.Penerima jasa yaitu masyarakat,tidak memberikan kontribusi secara langsung melainkan melalui mekanisme pajak
6.Sumber anggaran yang berbeda-beda
7.Anggran yang diterima mendahului  pelayanan yang diberikan
8.Ada pengaruh dari perubahan politik
9.Tuntutan dari arahan yang harus dipatuhi dari pusat (government directives)
10.Batasan-batasan yang diterapkan oleh undang-undang (statutory requirements)
11.Larangan atau pembatasan untuk melakukan usaha-usaha yang menghasilkan laba
4
12.Larangan atau pembatasan untuk menggunakan anggaran di luar tujuan yang secara formal telah ditetapkan
13.Tingkat sensivitas terhadap tekanan kelompok masyarakat
Sekedar perbandingan, kita dapat melihat pendapat Baber berikut ini mengenai perbedaan organisasi public dan prifat.Ini menggambarkan suatu alasan mengapa organisasi public tidak dapat dengan mudah mengubah orientasi atau aktivitas kegiatannya sebagaimana perusahaan swasta.
1.      Organisasi Publik tugasnya lebih kompleks dan ambigu.
2.      Organisasi Publik lebih banyak menghasapi masalah dalam implementasi keputusan.
3.      Organisasi Publik memperkerjakan lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam.
4.      Organisasi Publik lebih memperhatikan bagaimana mengamankan peluang/kapasitas yang ada.
5.      Organisasi Publik lebih memperhatikan usaha lompensasi kegagalan pasar.
6.      Organisasi Publik lebih banyak kegiatan dengan signifikan simbolis lebih besar.
7.      Organisasi Publik memegang standar lebih ketat dalam komitmen dan legalitas.
8.      Organisasi Publik lebih publik menjawab ketidakadilan.
9.      Organisasi Publik beroperasi untuk kepentingan public
10.  Organisasi Publik harus menjaga dukungan minimal masyarakat dalam tingkatan yg lebih tinggi dari pada sector privat.
Dari berbagai ciri-ciri yang ada, didapatkan perbedaan bahwa seorang pengelola organisasi public selalu berhadapan dengan tantangan tugas dan kompleksitas yang lebih rumit daripada organisasi bisnis.Namun perbedaan tingkat kesulitannya tetap bergantung pada kondisi dan situasi masing-masing organisasi itu sendiri.






5

2.3 Tipe – Tipe Organisasi Publik
           


Tujuan
Jelas
Tidak Jelas

Hubungan kausal
Pasti
Tidak Pasti
A: Efisiensi Ekonomi
B: Kriteria Judgmental
C: Legitimasi Kelembagaan
D: Legitimasi Kelembagaan

Menurut Sorensen (dalam Elliassen dan Kooiman, 1993:225-6), organisasi public terbagi dalam empat kategori.
Organisasi public kategori A adalah organisasi – organisasi public yang memiliki berbagai tujuan yang terdefinisi secara jelas serta hubungan sebab-akibat yang diketahui dengan pasti dalam memproduksi publicgoods yang ditugaskan kepadanya. Tipe ini biasanya kita temukan pada perusahaan – perusahaan milik public.
Organisasi public kategori B adalah organisasi-organisasi public dimana tujuan – tujuan yang harus dicapai cukup jelas, tetapi hubungan sebab-akibat dalam proses operasional tidak diketahui dengan pasti. Untuk organisasi public semacam ini, kita tidak bisa menerapkan ukuran – ukuran kinerja yang semata – mata bersifat ekonomis.Biasanya penilaian kinerja dilakukan melalui pendapat para ahli.
Organisasi public kategori C adalah organisasi- organisasi public diman tujuan-tujuan organisasi tidak secara jelas bisa didefinisikan , tetai hubungan sebab akibat dalam kegiatan operasional organisasi dapat ditentukan secara pasti.


6
Organisasi public kategori D adalah organisasi-organisasi public dimana baik tujuan – tujuan organisasi maupun hubungan sebab-akibat operasionalnya tidak dapat ditentukan secara jelas. Di sini tercakup badan-badan pemerintah seperti departemen-departemen, kepolisian, tentara, dan lain lain.
Untuk kedua tipe ini, kita tidak bisa menerapkan ukuran –ukuran ekonomis maupun judgmental, melainkan legitimasi kelembagaan.
Menurut Tomkins tipe-tipe organisasi sebagai berikut tersebut;
1. Swasta penuh (Fully Private)
2. Perusahaan swasta dengan sebagian saham milik pemerintah (joint private and public venture)
3. Kerjasama joint venture swasta dan pemerintah (joint priate and public venture)
4. Sarana public yang dioperasikan swasta (public infrastructure operating privately)
5. Perusahaan swasta yang diatur pemerintah (private regulated)
6. Pekerjaan dengan public kontrak (contracted out)
7. Perusahaan public monopoli atau tanpa kompetisi (public without competition)
8. Sarana milik public atau masyarakat (public infrastructure)
Dapat disimpulkan, organisasi public dan privat dibedakan berdasarkan beberpa public; (1) Tujuan antara laba dan non laba, (2) produk yang dihasilkan, (3) cara pengambilan keputusan, (4) ukuran kinerja.
2.4 Perbedaan Administrasi Bisnis dan Administrasi Publik
Secara karakteristik organisasi public berbeda dengan organisasi lain. Untuk mengetahui karakteristik organisasi public maka bisa ditelusuri dengan melakukan perbandingan dengan organisasi lain salah satunya organisasi bisnis, maupun organisasi lain seperti organisasi public.Konsep keilmuan organisasi sejak awal sebenarnya dirintis dan dikembangkan dari pengalaman organisasi public.Namun secara perkembangan public dianggap tertinggal dengan bisnis.Sehingga secara umum kesan yang muncul adalah bahwa public mencitrakan potret statis, sedangkan bisnis merupakan potret yang sangat dinamis. Bahkan ironisnya ketertinggalan ini tidak hanya terjadi dalam tataran praktis, namun juga dalam level teori dan konsepsi pun terjadi
.7
Indikasi ketertinggalan ini pernah diulas oleh Steve Kelman (2005) yang menjelaskan ketertinggalan public dari dinamika bisnis. Menurut Kelman, tulisan-tulisan mengenai khazanah keilmuan organisasi pada awalnya berdasarkan atas pengalaman organisasi public. Ketika Weber menulis tentang ilmu organisasi (birokrasi), yang menjadi patokannya adalah organisasi public yaitu instansi pemerintah Prussia, dan bukan organisasi yang bergerak di public bisnis. Tulisan pertama Herbert Simon pun pada tahun 1937 adalah juga mengenai kinerja pemerintah kota, termasuk tulisan terkenalnya berjudul PublicAdministration pada tahun 1950. Demikian pula halnya dengan Philip Selznick yang menulis the New Deal Tennessee Valley Authority in TVA andthe Grass Roots pada tahun 1953.
Namun demikian, dalam perkembangannya, keilmuan organisasi lebih banyak berkembang dan lebih dinamis di disiplin ilmu public bisnis. Disiplin ilmu organisasi public yang semula menjadi pionir, kini lebih banyak sebagai ”murid” dengan mengadopsi berbagai konsep organisasi bisnis. Sebutlah misalnya ide Osborne dalam tulisannya Reinventing Government pada tahun 1990-an, yang banyak memperkenalkan dan menyuntikkan ublicm bisnis (semangat kewirausahaan) ke dalam public.
Jika melakukan pembedaan antara organisasi public dan swasta (bisnis) melalui studi kepustakaan yang dilakukan oleh Rainey dkk, yang selanjutnya di buat kesimpulan oleh Gortner dkk dalam Salusu menyatakan ada sejumlah perbedan prinsip organisasi public dan privat yaitu ; pertama, public lingkungan organisasi sangat rendah,relasinya dengan pasar karena ada kendala formalitas dan publi, serta pengaruh politik sangat menonjol; kedua, transaksi organisasi dengan lingkungan pada organisasi public ditandai dengan paksaan dan desakan dampak bersifat luas dan tidak akan luput dari penilaian public, serta besar harapan masyrakat tuntutannya pada organisasi public; ketiga, Struktur dan proses internal, pada organisasi public tujuan organisasi yang kompleks, otoritas bersifat dominan, peran administrator dan public pendelegasian sangat lemah, penampilan operasional tampak kurang inovatif.
8
Dari penjelasan tentang organisasi public tersebut tentunya bila diperbandingkan maka akan muncul pembedaan-pembedaan secara signifikan. Secara mendasar antara organisasi bisnis dan organisasi public pembedaan utama pada orientasi organisasi. Organisasi bisnis berorientasi profitsedangkan organisasi public berorienasi nonprofit. Selain itu perbedaan lainnya adalah dari segi tujuan strategis, tujuan financial, stakeholders, dan outcome (Averson, 1999)
                        Meskipun organisasi public tidak bertujuan untuk mencari profit, organisasi ini terdiri dari unit-unit yang saling terkait yang mempunyai misi yang sama yaitu melayani masyarakat. Untuk itu organisasi public harus dapat menterjemahkan misinya kedalam strategi, tujuan, ukuran serta target yang ingin dicapai. Yang kemudian dikomunikasikan kepada unit-unit yang ada untuk dapat dilaksanakan sehingga semua unit mempunyai tujuan yang sama yaitu pencapaian misi organisasi.
Pembedaan lain antara organisasi public dengan organisasi swasta yang sangat fundamental menurut Douglas Yates Jr (1991) adalah pada aspek lingkungan manajemen dan konteks birokrasi. Pada konteks lingkungan manajemen anatara kedua lembaga tersebut memiliki perbedaan. Perbedaan akan terkait erat dengan keahlian, hirarki, dan karakter tehnologi maupun pelayanan yang dilakukan. Dengan demikian lingkungan yang berbeda akan berimplikasi terhadap gaya kepemimpinan . Pendapat ini kemudian menekankan perlunya seorang pemimpin dalam melakukan analisis terhadap lingkungan, sehingga gaya kepemimpinan yang di terapkan bisa sesuai.





9
2.5 Perbedaan Tiga Perspektif Administrasi Publik OPA(Old Public Administration),NMP (New Public Management),NPS (New Public Services).
Untuk menjawab kelemahan – kelemahan  organisasi public, dewasa ini setidaknya ada dua yang bersaiang untuk menggatikan tipe organisasi public lama, atau sering juga disebut Old Public Administration (OPA).  Pertama adalah model organisasi public yang disebut New Public Management (NPM), yaitu kelompok pemikiran yang menitikberatkan pada perbaikan manajerial dalam tubuh pemerintahan dengan meminjam gagasan – gagasan dari public privat yang dipandang lebih unggul dalam menciptakan pelayanan berbasis konsumen. Kedua adalah organisasi public yang disebut NewPublic Service (NPS) yang mencoba menahan laju ‘penyusupan’ gagasan – gagasan manajerial ke dalam tubuh organisasi public, yang menurut mereka sering kali dilakukan secara berlebihan.

                         Tiga perspektif Administrasi Publik

No
Elemen
OPA
NMP
NPS
1.
Dasar Epistemologi
Teori politik
Teori ekonomi
Teori demokrasi, baragam pendekatan
2.
Konsep public Interest
Sesuatu yang diterjemahkan secara politis dan tercantum dalam aturan
Kepentingan public mewakili agregasi kepentingan individu
Kepentingan public merupakan hasil dialog nilai-nilai
3.
Siapa yang dilayani
Clients & constituents
Pelaganggan
Warga Negara
4.
Peran Pemerintah
Mengayuh
Mengarahkan
Melayani







5.

Rasionalitas & Model Perilaku Manusia

Rasionalitas sinoptis, manusia administratif

Rasionalitas teknis dan ekonomis, “economicaman”, pengambil keputusan yang self-interested

Rasionalitas strategis atau formal, uji rasionalitas berganda(politis, ekonomis, dan organisasional)
6.
Akuntabilitas
Menurut hierarki administrative
Kehendak pasar  yang merupakan hasil keinginan customers
Banyak dimensi; akuntabilitas pada nilai, publik, komunitas, norma politik, profesionalisme, kepentingan citizen
7.
Diskresi Administratif
Diskresi terbatas pada petugas administratif
Berjangkauan luas untuk mencapai sasaran entrepreneurial
Diskresi diperlukan tetapi bertanggung jawab dan bila perlu terpaksa
8.
Struktur Organisasi
Organisasi birokratis, kewenangan top-down
Organisasi public terdesentralisasi
Struktur kolaboratif  antara kepemimpinan eksternal dan internal
9.
Mekanisme pencapaian sasaran kebijakan
Melalui program yang diarahkan oleh agen pemerintah yang ada
Melalui pembentukan mekanisme dan struktur insentif
Membangun koalisi antara agensi public, non-profit, dan swasta


10.


Dasar motivasi perangkat dan administrator


Gaji dan tunjangan disertai perlindungan bagi pegawai negeri


Semangat wirausaha, keinginan ideologis untuk mengurangi ukuran pemerintah


Pelayanan kepada masyarakat, keinginan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat






Secara garis besar, inilah pokok – pokok perdebatan para ahli berkenaan dengan perbandingan antara administrasi public dan administrasi privat.OPA adalah pendekatan yang sangat murni, hanya mengacu pada standar-standar administrasi public yang secara tradisional telah dikembangkan sejak abad pertengahan. Sementara itu NPM mencoba memasukan standar-standar administarsi privat ke tubuh organisasi public, dengan harapan akan menghasilkan kinerja yang sama baiknyadengan organisasi bisnis. Pendekatan NPS public semacam ‘jalan tengah’ yaitu tidak mengesampingkan ciri khas organisasi public sembari berusaha memperbaiki kinerja administrasi public secara pragmatis.










12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
            Organisasi public di beedakan dengan organisasi bisnis,yaitu dari aspek; (1)tujuan (antara laba dan non laba): (2) produk yang dihasilkan (antara public goods dan privat goosds): (3) cara pengambilan keputusan (antara proses demokratis/birokratis dan proses strategi bisnis),dan (4) ukuran kinerja (antara social welfare dan efisiensi).Kendati demikian,dewasa ini perbedaan antara organisasi public dan organisasi bisnis cenderung makin kabur,khususnya setelah munculnya berbagai gagasan baru untuk mengadopsi cara kerja organisasi bisnis pada organisasi public.Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja organisasi public yang dipandang tidak efisien,lambat,birokratis,dan tidak berorientasi pada pengguna.
            Upaya-upayamemperbaiki kinerja organisasi public dipelopori oleh paradigm New Public Managemen (NPM),yang secra bersemanagat ingin merombak badan0badan pemerintahan menjadi seperti perusahaan swasta.Kendali hasil-hasil nyata dari pemikiran NPM telah terlihat dalam berbagai kasus,kritik terhadap pendekatan ini cukup tajam.Sejumlah ahli administrasi berpndapat bahwa organisasi public memiliki cirri-ciri dan tugas-tugas yang berbeda dari organisasi bisnis,sehingga tidak mungkin untuk mencangkokkan ide-ide bisnis ke dalam tubuh pemerintahan tanpa melakukan penyeleksian terlebih dahulu.Kritik ini menghasilkan pandangan baru,yaitu NPS,yang terutama menekankan pada jenis-jenis layanan public yang sensitive seperti pendidikan,kesehtan,transportasi public,dan lain-lain.Mereka berpendapat bahwa di sini badan-badan pemerintah memiliki peran dan tugas yang berbeda,sehingga cara pandang untuk memperbaiki kinerjanya pun mungkin tidak bisa disamakan dengan organisasi bisnis.


13
DAFTAR PUSTAKA

Anthony,R,N.dan Herzlinger,R.E.1980.Managemen Control in Nonprofit Organizations.Homewoods,III:Richard D.Irwan.
Averson, Paul (25 Agustus 2004), “A Balanced Scorecard for City & County Services”, http:\\www.balanced scorecard.org.
Buchanan,D.dan Boddy,D.1992.The Expretise of the Change Agent:Public Performance and Backstage Activity.Hemel Hempstead (UK):Prentice Hall.
Dale,Roger.1996.”The State and the Governance of Education:An Analysis of the Restructing of the state-Education Relationship”.Jurnal of Education Policy,Vol.11,No.11.
Dunsire,A.1973.Administration:The Word and the Science.Oxford:Martin Robertson.
Elliasen dan Kooiman.1993.Managing Public Organizatin.London:Sage.
Golemiewski,R.T,1990.”Public Sector Organization Behavior and Theory:Prespective on Nagging Problems and Real Progress”,dalam Lynn dan Wildansky (ed).
Jhonson dan Scholes.2001.Exploring Public Sector Strategy.New York:Pretince Hall.
Lovell.1994.Managing Change in the New Public Sector.Longman:Civil Service Collage.
Nutt,P.C., dan Backoff,R.W.1992.Strategy Management of Public and Third Sector Organization:A Handbook for leader.San Fransisco:Jossey-Bass.
Osborne,David dan T.Gabler.1992.Reinventing Government:How the Enterpreneurial Spirit
Transforming in public Sector.Addison-Wesley,Reading M.A.
Persons,W.1995.Public Policy:An Introduction to the Theory and Practice of Policy Analysis.Cheltenham (UK):Edward Elger.
Samuelson,P.A.1954.”A Pure Theory of Public Expenditure”.The Review of Economic and Statistic:387-389.
Sorensen,R.J.1993.”The Efficiency of Public Service Provision:Assesing Six Reform Strategy”,dalam Elliassen dan Kooiman (eds.),Managing Public Organization.London:Sage.
Steward J.1985.The Managemen of Local Government.Harlow:Longman.
Vicent-Jones,Peter.2005.”Corporatization,Competition and the Publik Interest in Health Service Regulation”makalah seminar School of Low and Center for Market and Public Organization.University of Bristol.

Bagikan ke :

Facebook Google+ Twitter Digg Technorati Reddit

0 Response to " MAKALAH TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI BISNIS"

Post a Comment