BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menjalaniproses pembelajaran tentu tidak harus berada dikelas dengan cara ceramah yang
diberikan narasumber kepada para peserta didik, tetapi juga dapat dengan
membuat suatu tulisan yang tentu juga bertujuan untuk menambah pemahaman
peserta didik.
Mata kuliah Organisasi Publikdan Organisasi Bisnis. Diberlakukan di kampus Universitas Brawijaya
guna mengasah kreatifitas para mahasiswanya, demi mencetak mahasiswa yang
nantinya dapat berguna bagi masyarakat, tentunya setelah menyelesaikan
perkuliahan.
Sebagai penyusun saya ucapkan terima kasih kepada para pengelola
blog, yang saya jadikan sebagai sumber utama dalam menyusun makalah ini, dan
bila terjadi suatu kesalahan, mohon bagi para pembaca untuk meralat.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis,yang
diberikan dosen kepada mahasiswanya guna memperdalam materi-materi mata kuliah Organisasi Publik dan Organisasi Bisnis
.Bagaimana pun juga makalah ini belum sempurna, untuk itu penulis akan terus
berusaha untuk memperbaiki dan diharapkan makalah berikutnya akan lebih baik
lagi.Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah softskill Organisasi Publik danOrganisasi Bisnis yang diberikan oleh dosen pengajar matakuliah Teori Organisasi dan Administrasi.Secara
garis besar mata kuliah ini membahas tentang organisasi, sehingga
melatarbelakangi penyusun untuk menyusun makalah yang bertema Organisasi dan
Organisasi Sosial.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Pengertian
organisasi publik dan bisnis
2. Mengidentifikasi
berbagai karakteristik utama organisasi public dan bisnis
3.
Mengidentifikasi tipe-tipe organisasi public
4. Menjelaskan
perbedaan administrasi bisnis dan administrasi public
5.Membedakan
tiga perspektif administrasi public,yaitu Old Public Administration (OPA),New Public Management (NMP),dan New
Public Sevices (NPS)
1.3 Tujuan
1.Mampu
menjelakan pengertian organisasi public dan bisnis
2.Mampu
mengidentifiksi berbagai karakteristik utama organisasi public dan bisnis
3.Mampu
mengidentifikasi tipe-tipe organisasi public
4.Mampu
menjelaskan perbedaan administrasi bisnis dan administrasi public
5.Mengenal
dan mampu membedakan tiga prespektif administrasi public,yaitu Old Public Administration
(OPA),New Public Management (NMP),dan New Public Sevices (NPS)
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian organisasi Publik dan Bisnis
A. Pengertian Organisasi Public
Istilah public berasal dari
bahasa Latin “of people” (yang berkenaan dengan
masyarakat). Sasaran organisasi public
ditujukan kepada masyarakat umum.
Organisasi public adalah tipe
organisasi yang bertujuan menghasilkan pelayanan kepada masyarakat, tanpa
membedakan status dan kedudukannya.
Ø Lingkungan Organisasi
Lingkungan
dalam organisasi public :
a.Lingkungan otorisasi, artinya untuk
melakukan sesuatu, organisasi public terlebih dahulu harus mendapat izin atau
legalitas.
b.Sumber pendanaan dan wewenang diperoleh
melalui lingkungan otorisasi tersebut. Misal, dalam pengajuan anggaran kepada
DPR, untuk mendapat pengabsahan atas suatu rencana kegiatan pemerintah.Ini
merupakan dasar bagi organisasi public untuk membangun kapasitas organisasi dan
kemampuan operasionalnya.
c.Proses penciptaan nilai dalam organisasi
public, bukan didasarkan pada publik penawaran dan permintaan pasar, melainkan
melalui proses birokratis, yaitu izin dari lingkungan otorisasi.
B.
Pengertian
Organisasi Bisnis
Istilah
privat berasal dari bahasa Latin “setapart” (yang terpisah). Sasaran organisasi bisnis ditujukan pada hal – hal yang ‘terpisah’ dari
masyarakat secara umum.
Organisasi
privat atau bisnis adalah organisasi yang ditujukan untuk menyediakan barang
dan jasa kepada konsumen, yang dibedakan dari kemampuanya membayar barang dan
jasa tersebut sesuai dengan bisnis pasar.
3
Ø Lingkungan Organisasi
Lingkungan dalam organisasi
privat :
a.
Lingkungan
otorisasi, public dewan komisaris atau rapat umum pemegang saham yang
menentukan pendanaan dan batas – batas wewenang perusahaan. Akan tetapi, tentu
saja lingkungan otorisasi pada organisasi privat tidak sekompleks organisasi public.
b.
Proses
penciptaan nilai dalam organisasi privat, menitikberatkan proses pengambilan
keputusan pada naik-turunya permintaan pasar, sehingga pengambilan keputusan
biasanya berlangsung lebih cepat.
2.2 Karakteristik Organisasi Publik dan Bisnis
Jika diperinci lebih jauh,perbedaan
cirri – cirri organisasi public dan organisasi bisnis sebenarnya cukup
banyak.Steward (1985),misalnya,menyebutkan tidak kurang dari 13 karakteristik
organisasi public yang membedakannya dari organisasi bisnis yaitu:
1.Target atau sasaran yang tidak
bisa terdefinisi secara tidak jelas
2.Harapan-harapan yang beragam dan
acapkali bersifat artifsal atau politis
3.Tuntutan deari berbagai pihak
yang berbeda
4.Tuntutan dari badan-badan yang
mengucurkan anggaran
5.Penerima jasa yaitu
masyarakat,tidak memberikan kontribusi secara langsung melainkan melalui
mekanisme pajak
6.Sumber anggaran yang berbeda-beda
7.Anggran yang diterima
mendahului pelayanan yang diberikan
8.Ada pengaruh dari perubahan
politik
9.Tuntutan dari arahan yang harus
dipatuhi dari pusat (government directives)
10.Batasan-batasan yang diterapkan
oleh undang-undang (statutory requirements)
11.Larangan atau pembatasan untuk
melakukan usaha-usaha yang menghasilkan laba
4
12.Larangan atau pembatasan untuk
menggunakan anggaran di luar tujuan yang secara formal telah ditetapkan
13.Tingkat sensivitas terhadap
tekanan kelompok masyarakat
Sekedar
perbandingan, kita dapat melihat pendapat Baber berikut ini mengenai perbedaan
organisasi public dan prifat.Ini menggambarkan suatu alasan mengapa organisasi
public tidak dapat dengan mudah mengubah orientasi atau aktivitas kegiatannya
sebagaimana perusahaan swasta.
1. Organisasi Publik tugasnya lebih
kompleks dan ambigu.
2. Organisasi Publik lebih banyak
menghasapi masalah dalam implementasi keputusan.
3. Organisasi Publik memperkerjakan
lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam.
4. Organisasi Publik lebih
memperhatikan bagaimana mengamankan peluang/kapasitas yang ada.
5. Organisasi Publik lebih
memperhatikan usaha lompensasi kegagalan pasar.
6. Organisasi Publik lebih banyak
kegiatan dengan signifikan simbolis lebih besar.
7. Organisasi Publik memegang standar
lebih ketat dalam komitmen dan legalitas.
8. Organisasi Publik lebih publik
menjawab ketidakadilan.
9. Organisasi Publik beroperasi untuk
kepentingan public
10. Organisasi Publik harus menjaga dukungan
minimal masyarakat dalam tingkatan yg lebih tinggi dari pada sector privat.
Dari berbagai ciri-ciri
yang ada, didapatkan perbedaan bahwa seorang pengelola organisasi public selalu
berhadapan dengan tantangan tugas dan kompleksitas yang lebih rumit daripada
organisasi bisnis.Namun perbedaan tingkat kesulitannya tetap bergantung pada
kondisi dan situasi masing-masing organisasi itu sendiri.
5
2.3 Tipe – Tipe
Organisasi Publik
Tujuan
|
|||
Jelas
|
Tidak
Jelas
|
||
Hubungan
kausal
|
Pasti
Tidak Pasti
|
A: Efisiensi Ekonomi
B: Kriteria Judgmental
|
C: Legitimasi Kelembagaan
D: Legitimasi Kelembagaan
|
Menurut
Sorensen (dalam Elliassen dan Kooiman, 1993:225-6), organisasi public terbagi
dalam empat kategori.
Organisasi
public kategori A adalah organisasi – organisasi public yang memiliki berbagai
tujuan yang terdefinisi secara jelas serta hubungan sebab-akibat yang diketahui
dengan pasti dalam memproduksi publicgoods yang ditugaskan kepadanya. Tipe ini biasanya kita temukan pada
perusahaan – perusahaan milik public.
Organisasi
public kategori B adalah organisasi-organisasi public dimana tujuan – tujuan
yang harus dicapai cukup jelas, tetapi hubungan sebab-akibat dalam proses operasional
tidak diketahui dengan pasti. Untuk organisasi public semacam ini, kita tidak
bisa menerapkan ukuran – ukuran kinerja yang semata – mata bersifat
ekonomis.Biasanya penilaian kinerja dilakukan melalui pendapat para ahli.
Organisasi
public kategori C adalah organisasi- organisasi public diman tujuan-tujuan
organisasi tidak secara jelas bisa didefinisikan , tetai hubungan sebab akibat
dalam kegiatan operasional organisasi dapat ditentukan secara pasti.
6
Organisasi
public kategori D adalah organisasi-organisasi public dimana baik tujuan –
tujuan organisasi maupun hubungan sebab-akibat operasionalnya tidak dapat
ditentukan secara jelas. Di sini tercakup badan-badan pemerintah seperti
departemen-departemen, kepolisian, tentara, dan lain lain.
Untuk
kedua tipe ini, kita tidak bisa menerapkan ukuran –ukuran ekonomis maupun
judgmental, melainkan legitimasi kelembagaan.
Menurut Tomkins tipe-tipe organisasi sebagai berikut
tersebut;
1. Swasta penuh (Fully Private)
2. Perusahaan swasta dengan sebagian saham milik pemerintah (joint private and public venture)
3. Kerjasama joint venture swasta dan pemerintah (joint priate and public venture)
4. Sarana public yang dioperasikan swasta (public infrastructure operating privately)
5. Perusahaan swasta yang diatur pemerintah (private regulated)
6. Pekerjaan dengan public kontrak (contracted out)
7. Perusahaan public monopoli atau tanpa kompetisi (public without competition)
8. Sarana milik public atau masyarakat (public infrastructure)
Dapat disimpulkan, organisasi public dan privat dibedakan berdasarkan beberpa public; (1) Tujuan antara laba dan non laba, (2) produk yang dihasilkan, (3) cara pengambilan keputusan, (4) ukuran kinerja.
1. Swasta penuh (Fully Private)
2. Perusahaan swasta dengan sebagian saham milik pemerintah (joint private and public venture)
3. Kerjasama joint venture swasta dan pemerintah (joint priate and public venture)
4. Sarana public yang dioperasikan swasta (public infrastructure operating privately)
5. Perusahaan swasta yang diatur pemerintah (private regulated)
6. Pekerjaan dengan public kontrak (contracted out)
7. Perusahaan public monopoli atau tanpa kompetisi (public without competition)
8. Sarana milik public atau masyarakat (public infrastructure)
Dapat disimpulkan, organisasi public dan privat dibedakan berdasarkan beberpa public; (1) Tujuan antara laba dan non laba, (2) produk yang dihasilkan, (3) cara pengambilan keputusan, (4) ukuran kinerja.
2.4 Perbedaan
Administrasi Bisnis dan Administrasi Publik
Secara karakteristik organisasi public berbeda dengan organisasi
lain. Untuk mengetahui karakteristik organisasi public maka bisa ditelusuri
dengan melakukan perbandingan dengan organisasi lain salah satunya organisasi
bisnis, maupun organisasi lain seperti organisasi public.Konsep keilmuan
organisasi sejak awal sebenarnya dirintis dan dikembangkan dari pengalaman
organisasi public.Namun secara perkembangan public dianggap tertinggal dengan
bisnis.Sehingga secara umum kesan yang muncul adalah bahwa public mencitrakan potret
statis, sedangkan bisnis merupakan potret yang sangat dinamis. Bahkan ironisnya
ketertinggalan ini tidak hanya terjadi dalam tataran praktis, namun juga dalam
level teori dan konsepsi pun terjadi
.7
Indikasi ketertinggalan ini pernah diulas oleh Steve
Kelman (2005) yang menjelaskan ketertinggalan public dari dinamika bisnis.
Menurut Kelman, tulisan-tulisan mengenai khazanah keilmuan organisasi pada
awalnya berdasarkan atas pengalaman organisasi public. Ketika Weber menulis
tentang ilmu organisasi (birokrasi), yang menjadi patokannya adalah organisasi public
yaitu instansi pemerintah Prussia, dan bukan organisasi yang bergerak di public
bisnis. Tulisan pertama Herbert Simon pun pada tahun 1937 adalah juga mengenai
kinerja pemerintah kota, termasuk tulisan terkenalnya berjudul PublicAdministration pada tahun 1950. Demikian pula halnya dengan Philip
Selznick yang menulis the New Deal Tennessee Valley Authority in TVA andthe Grass Roots pada tahun 1953.
Namun demikian, dalam perkembangannya, keilmuan organisasi
lebih banyak berkembang dan lebih dinamis di disiplin ilmu public bisnis.
Disiplin ilmu organisasi public yang semula menjadi pionir, kini lebih banyak
sebagai ”murid” dengan mengadopsi berbagai konsep organisasi bisnis. Sebutlah
misalnya ide Osborne dalam tulisannya Reinventing Government pada
tahun 1990-an, yang banyak memperkenalkan dan menyuntikkan ublicm bisnis
(semangat kewirausahaan) ke dalam public.
Jika melakukan pembedaan antara organisasi public dan
swasta (bisnis) melalui studi kepustakaan yang dilakukan oleh Rainey dkk, yang
selanjutnya di buat kesimpulan oleh Gortner dkk dalam Salusu menyatakan ada
sejumlah perbedan prinsip organisasi public dan privat yaitu ; pertama, public
lingkungan organisasi sangat rendah,relasinya dengan pasar karena ada kendala
formalitas dan publi, serta pengaruh politik sangat menonjol; kedua, transaksi
organisasi dengan lingkungan pada organisasi public ditandai dengan paksaan dan
desakan dampak bersifat luas dan tidak akan luput dari penilaian public, serta
besar harapan masyrakat tuntutannya pada organisasi public; ketiga, Struktur
dan proses internal, pada organisasi public tujuan organisasi yang kompleks,
otoritas bersifat dominan, peran administrator dan public pendelegasian sangat
lemah, penampilan operasional tampak kurang inovatif.
8
Dari penjelasan tentang organisasi public tersebut
tentunya bila diperbandingkan maka akan muncul pembedaan-pembedaan secara
signifikan. Secara mendasar antara organisasi bisnis dan organisasi public
pembedaan utama pada orientasi organisasi. Organisasi bisnis berorientasi profitsedangkan organisasi public berorienasi nonprofit. Selain itu
perbedaan lainnya adalah dari segi tujuan strategis, tujuan financial,
stakeholders, dan outcome (Averson, 1999)
Meskipun organisasi public tidak
bertujuan untuk mencari profit, organisasi ini terdiri dari unit-unit
yang saling terkait yang mempunyai misi yang sama yaitu melayani masyarakat.
Untuk itu organisasi public harus dapat menterjemahkan misinya kedalam strategi,
tujuan, ukuran serta target yang ingin dicapai. Yang kemudian dikomunikasikan
kepada unit-unit yang ada untuk dapat dilaksanakan sehingga semua unit
mempunyai tujuan yang sama yaitu pencapaian misi organisasi.
Pembedaan lain antara organisasi public dengan
organisasi swasta yang sangat fundamental menurut Douglas Yates Jr (1991)
adalah pada aspek lingkungan manajemen dan konteks birokrasi. Pada konteks
lingkungan manajemen anatara kedua lembaga tersebut memiliki perbedaan.
Perbedaan akan terkait erat dengan keahlian, hirarki, dan karakter tehnologi
maupun pelayanan yang dilakukan. Dengan demikian lingkungan yang berbeda akan
berimplikasi terhadap gaya kepemimpinan . Pendapat ini kemudian menekankan
perlunya seorang pemimpin dalam melakukan analisis terhadap lingkungan,
sehingga gaya kepemimpinan yang di terapkan bisa sesuai.
9
2.5
Perbedaan Tiga Perspektif Administrasi Publik OPA(Old Public Administration),NMP
(New Public Management),NPS (New Public Services).
Untuk
menjawab kelemahan – kelemahan organisasi public, dewasa ini setidaknya ada
dua yang bersaiang untuk menggatikan tipe organisasi public lama, atau sering
juga disebut Old Public Administration
(OPA). Pertama adalah model organisasi public
yang disebut New Public Management
(NPM), yaitu kelompok pemikiran yang menitikberatkan pada perbaikan manajerial
dalam tubuh pemerintahan dengan meminjam gagasan – gagasan dari public privat
yang dipandang lebih unggul dalam menciptakan pelayanan berbasis konsumen.
Kedua adalah organisasi public yang disebut NewPublic Service (NPS) yang mencoba menahan laju ‘penyusupan’ gagasan –
gagasan manajerial ke dalam tubuh organisasi public, yang menurut mereka sering
kali dilakukan secara berlebihan.
Tiga perspektif Administrasi Publik
No
|
Elemen
|
OPA
|
NMP
|
NPS
|
1.
|
Dasar
Epistemologi
|
Teori
politik
|
Teori
ekonomi
|
Teori
demokrasi, baragam pendekatan
|
2.
|
Konsep
public Interest
|
Sesuatu
yang diterjemahkan secara politis dan tercantum dalam aturan
|
Kepentingan
public mewakili agregasi kepentingan individu
|
Kepentingan
public merupakan hasil dialog nilai-nilai
|
3.
|
Siapa
yang dilayani
|
Clients
& constituents
|
Pelaganggan
|
Warga
Negara
|
4.
|
Peran
Pemerintah
|
Mengayuh
|
Mengarahkan
|
Melayani
|
5.
|
Rasionalitas
& Model Perilaku Manusia
|
Rasionalitas
sinoptis, manusia administratif
|
Rasionalitas
teknis dan ekonomis, “economicaman”, pengambil keputusan yang self-interested
|
Rasionalitas
strategis atau formal, uji rasionalitas berganda(politis, ekonomis, dan
organisasional)
|
6.
|
Akuntabilitas
|
Menurut
hierarki administrative
|
Kehendak
pasar yang merupakan hasil keinginan customers
|
Banyak
dimensi; akuntabilitas pada nilai, publik, komunitas, norma politik,
profesionalisme, kepentingan citizen
|
7.
|
Diskresi
Administratif
|
Diskresi
terbatas pada petugas administratif
|
Berjangkauan luas untuk mencapai sasaran entrepreneurial
|
Diskresi
diperlukan tetapi bertanggung jawab dan bila perlu terpaksa
|
8.
|
Struktur
Organisasi
|
Organisasi
birokratis, kewenangan top-down
|
Organisasi
public terdesentralisasi
|
Struktur
kolaboratif antara kepemimpinan eksternal dan internal
|
9.
|
Mekanisme
pencapaian sasaran kebijakan
|
Melalui
program yang diarahkan oleh agen pemerintah yang ada
|
Melalui
pembentukan mekanisme dan struktur insentif
|
Membangun
koalisi antara agensi public, non-profit, dan swasta
|
10.
|
Dasar
motivasi perangkat dan administrator
|
Gaji
dan tunjangan disertai perlindungan bagi pegawai negeri
|
Semangat
wirausaha, keinginan ideologis untuk mengurangi ukuran pemerintah
|
Pelayanan
kepada masyarakat, keinginan untuk memberikan kontribusi bagi masyarakat
|
Secara garis besar, inilah pokok – pokok perdebatan para
ahli berkenaan dengan perbandingan antara administrasi public dan administrasi
privat.OPA adalah pendekatan yang sangat murni, hanya mengacu pada
standar-standar administrasi public yang secara tradisional telah dikembangkan
sejak abad pertengahan. Sementara itu NPM mencoba memasukan standar-standar
administarsi privat ke tubuh organisasi public, dengan harapan akan
menghasilkan kinerja yang sama baiknyadengan organisasi bisnis. Pendekatan NPS public
semacam ‘jalan tengah’ yaitu tidak mengesampingkan ciri khas organisasi public
sembari berusaha memperbaiki kinerja administrasi public secara pragmatis.
12
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Organisasi
public di beedakan dengan organisasi bisnis,yaitu dari aspek; (1)tujuan (antara
laba dan non laba): (2) produk yang dihasilkan (antara public goods dan privat goosds):
(3) cara pengambilan keputusan (antara proses demokratis/birokratis dan proses
strategi bisnis),dan (4) ukuran kinerja (antara social welfare dan
efisiensi).Kendati demikian,dewasa ini perbedaan antara organisasi public dan
organisasi bisnis cenderung makin kabur,khususnya setelah munculnya berbagai
gagasan baru untuk mengadopsi cara kerja organisasi bisnis pada organisasi
public.Tujuannya adalah untuk memperbaiki kinerja organisasi public yang
dipandang tidak efisien,lambat,birokratis,dan tidak berorientasi pada pengguna.
Upaya-upayamemperbaiki kinerja organisasi public dipelopori oleh paradigm New Public
Managemen (NPM),yang secra bersemanagat ingin merombak badan0badan pemerintahan
menjadi seperti perusahaan swasta.Kendali hasil-hasil nyata dari pemikiran NPM
telah terlihat dalam berbagai kasus,kritik terhadap pendekatan ini cukup
tajam.Sejumlah ahli administrasi berpndapat bahwa organisasi public memiliki
cirri-ciri dan tugas-tugas yang berbeda dari organisasi bisnis,sehingga tidak
mungkin untuk mencangkokkan ide-ide bisnis ke dalam tubuh pemerintahan tanpa
melakukan penyeleksian terlebih dahulu.Kritik ini menghasilkan pandangan
baru,yaitu NPS,yang terutama menekankan pada jenis-jenis layanan public yang
sensitive seperti pendidikan,kesehtan,transportasi public,dan lain-lain.Mereka
berpendapat bahwa di sini badan-badan pemerintah memiliki peran dan tugas yang
berbeda,sehingga cara pandang untuk memperbaiki kinerjanya pun mungkin tidak
bisa disamakan dengan organisasi bisnis.
13
DAFTAR
PUSTAKA
Anthony,R,N.dan
Herzlinger,R.E.1980.Managemen Control in
Nonprofit Organizations.Homewoods,III:Richard D.Irwan.
Averson, Paul (25 Agustus 2004), “A Balanced Scorecard for City
& County Services”, http:\\www.balanced scorecard.org.
Buchanan,D.dan Boddy,D.1992.The Expretise of the Change Agent:Public
Performance and Backstage Activity.Hemel Hempstead (UK):Prentice Hall.
Dale,Roger.1996.”The State and the
Governance of Education:An Analysis of the Restructing of the state-Education
Relationship”.Jurnal of Education Policy,Vol.11,No.11.
Dunsire,A.1973.Administration:The Word and the Science.Oxford:Martin
Robertson.
Elliasen dan Kooiman.1993.Managing Public Organizatin.London:Sage.
Golemiewski,R.T,1990.”Public Sector
Organization Behavior and Theory:Prespective on Nagging Problems and Real
Progress”,dalam Lynn dan Wildansky (ed).
Jhonson dan Scholes.2001.Exploring Public Sector Strategy.New
York:Pretince Hall.
Lovell.1994.Managing Change in the New Public Sector.Longman:Civil Service
Collage.
Nutt,P.C., dan Backoff,R.W.1992.Strategy Management of Public and Third
Sector Organization:A Handbook for leader.San Fransisco:Jossey-Bass.
Osborne,David dan
T.Gabler.1992.Reinventing Government:How
the Enterpreneurial Spirit
Transforming
in public Sector.Addison-Wesley,Reading M.A.
Persons,W.1995.Public Policy:An Introduction to the Theory and Practice
of Policy Analysis.Cheltenham (UK):Edward Elger.
Samuelson,P.A.1954.”A Pure Theory of Public Expenditure”.The Review of Economic and Statistic:387-389.
Sorensen,R.J.1993.”The Efficiency of Public Service
Provision:Assesing Six Reform Strategy”,dalam Elliassen dan Kooiman
(eds.),Managing Public Organization.London:Sage.
Steward J.1985.The Managemen of Local Government.Harlow:Longman.
Vicent-Jones,Peter.2005.”Corporatization,Competition and the Publik
Interest in Health Service Regulation”makalah seminar School of Low and Center
for Market and Public Organization.University of Bristol.
0 Response to " MAKALAH TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI ORGANISASI PUBLIK DAN ORGANISASI BISNIS"
Post a Comment