BAB
I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Saat ini banyak orang yang sulitmendapatkan pekerjaan dan banyaknya pengangguran. Hal ini mengakibatkankriminalitas meningkat. Untuk mengatasi masalah pengangguran tersebut
pemerintah mengusahakan program penyuluhan ke Desa-desa.
Pemerintah menganjurkan agar
masyarkat kecil atau menengah ke bawah membuka usaha sendiri. Misal Peternakan,
Pertanian, dan Perindustrian. Salah satu usaha yang menonjol dan mudah untuk
membudidayakan adalah bidang Peternakan. Misal, Pembudidayaan Ikan Lele, Puyuh,
Walet, Ikan Tuna, dll.
Berdasarkan hal diatas penyusun akan
membahas “PEMBUDIDAYAAN IKAN LELE”. Alasannya adalah budidaya ikan lele ini sangat mudah dan
tidak banyak membutuhkan biaya. Waktunya juga cukup pendek, sehingga lele dapat
dipanen 3-4 bulan sekali.
- Rumusan Masalah
Dalam penyusunan karya ilmiah ini,
kami merumuskan masalah yang akan kami paparkan dalam pembahasan yaitu :
- Bagaimana cara pembuatan kolam yang baik ?.
- Bagaimana cara merawat dan memelihara ikan lele ?.
- Bagaimana cara mencegah agar ikan lele tidak mudah terkena penyakit ?.
- Tujuan
Penyusun mempunyai maksud dan tujuan
agar dapat :
1.
Memberikan pengetahuan tentang
cara pembuatan kolam yang baik
2.
Memperluas pengetahuan tentang
cara-cara merawat dan memelihara ikan lele
3.
Menginformasikan tata cara
pencegahan agar ikan lele tidak mudah terkena penyakit.
BAB
II
ISI
A. Jenis Lele
Lele atau ikan keli, adalah sejenis
ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena bentuk tubuhnya yang
licin, agak pipih memanjang, serta memiliki “KUMIS” yang panjang, yang mencuat
dari sekitar bagian mulutnya.
Ikan lele merupakan salah satu
komoditas peternakan yang mempunyai peluang cukup besar untuk dikembangkan
sebagai usaha agrobisnis dengan prospek yang cukup menjanjikan. Hal ini dapat
diketahui dari banyaknya permintaan pasar akan kebutuhan ikan lele saat ini.
Berikut ini adalah daftar jenis (spesies) ikan lele yang sering dibudidayakan
masyarakat luas :
1)
Lele Sangkuriang
Ø Ciri-cirinya adalah :
Ikan ini memiliki kepala yang tidak terlalu pipih dan
juga tidak terlalu besar. Warna badannya tidak terlalu hitam. Ukuran badannya
panjang tidak lebar. Memiliki ekor yang cukup panjang yaitu sekitar 2-3 cm.
2)
Lele Dumbo
Ø Ciri-cirinya adalah :
Pada umumnya jenis ikan lele inilah yang cepat tumbuh
membesar. Memiliki kepala yang pipih dan besar. Memiliki ukuran badan yang
tidak terlalu panjang tetapi ukurannya besar memiliki ekor yang cukup panjang
serta memiliki kumis yang panjang.
3)
Lele Phiton
Ø Ciri-cirinya adalah :
Jenis lele ini memiliki ciri yang hampir sama dengan
lele sangkuriang. Memiliki warna tubuh yang hitam. Memiliki kepala yang besar
dan ukuran tubuh juga besar tetapi tidak panjang. Memiliki ekor yang cukup
panjang yaitu sekitar 2,5 – 3,5 cm serta memiliki kumis.
Ketiga jenis ikan lele tersebutlah
yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat, karena pada umumnya jenis itulah
yang mudah tumbuh besar dan banyak dicari oleh para konsumen.
Selain itu, cara pemeliharaanya juga
tidak sulit, cukup dengan rajin memberi makan ikan secara teratur dan mengatur
penggantian air dalam kolam secara rutin.
B. Pembuatan Kolam
Ukuran kolam ikan lele pada umumnya dibuat
dengan ukuran panjang 5 m dan lebar 2,5 m. kedalaman kolam 2 m tetapi kedalaman
air yang harus diisikan cukup 1 m saja. Pada bagian sisi kolam tertentu
dilengkapi dengan peralon kecil serta alat-alat penyaring sebagai jalan keluar
air jika air ingin diganti atau ikan akan dipanen. Setiap satu kolam biasanya
berisi 2500 ekor ikan. Pembuatan kolam ikan yang sesuai juga dapat mempengaruhi
pertumbuhan ikan.
C. Cara Pemeliharaan
Pemeliharaan ikan lele cukup mudah
sebenarnya, tetapi harus teratur dalam pemberian makan dan penggantian air
dalam kolam. Pemberian makan pada ikan lele dilakukan 3 kali dalam sehari yaitu
Pagi, Petang, dan Malam. Takaran makanan paling banyak dalam pemberian makanan
yaitu di waktu malam hari dan makanan yang biasa diberikan yaitu Pelet. Berikut
ini jenis-jenis Pelet yang sesuai dengan ukuran (umur) ikan :
Ø Kecil (Bulan
Pertama) : -1 (TPF 1000)
Ø Sedang (1-2
bulan) : -2 (TPF 1000)
Ø Besar (2-3 bulan) : -3 (TPF 1000)
Selain makanan, penggantian air juga
sangat berpengaruh. Oleh karena itu penggantian air harus teratur. Biasanya
penggantian air dilakukan setiap 2 minggu sekali. Cara penggantiannya, air
dalam kolam diambil setengah saja kemudian ditambah dengan air yang bersih. Hal
ini dilakukan agar ikan tidak stres dengan keadaan barunya karena air dalam
baru saja diganti. Sebaiknya pemberian makan tidak berlebihan agar air dalam
kolam tidak mudah kotor.
D. Penyakit dan Pemberantasan
Meskipun pemeliharaan ikan lele
sangat mudah, tetapi ada banyak jenis-jenis penyakit yang mudah menyerang ikan
dan menghambat pertumbuhan ikan. Penyakit tersebut antara lain :
1)
Penyakit Cacar
Tanda-tandanya :
Ø Tubuh ikan berwarna gelap
Ø Perut bengkak
Ø Posisi berdiri dipermukaan air (jika keadaan sudah parah)
Ø Berputar-putar atau miring-miring
Ø Terdapat bintik putih disekitar mulut dan sirip
Penyebabnya :
Ø Air hujan yang terlalu berlebihan
Pengendalian :
Ø Air pada kolam ditaburi garam dan mengurangi pemberian makan
2)
Radang pada Mulut dan Tenggorokan
Tanda-tandanya :
Ø Ikan sangat lemah dan selalu timbul dipermukaan air
Ø Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, ingsang, dan
bagian bawah kepala
Ø Lama-kelamaan timbul pendarahan yang akibatnya pernapasan terganggu
Penyebabnya :
Ø Penyakit ini disebabkan oleh cacing
Pengendalian
Ø Kolam ikan ditaburi dengan Garam dan Supertetra.
3)
Penyakit Jamur
Tanda-tandanya :
Ø Ikan ditumbuhi sekumpulan benang halus seperti kapas (pada daerah
luka )
Ø Jamur biasanya menyerang daerah kepala tutup ingsang, sirip, dan
lainnya
Penyebab :
Ø Jamur yang tumbuh menjadi saproth pada jaringan tubuh yang mati atau
ikan yang kondisinya lemah.
Pengendalian :
Ø Air kolam diganti dan ikan direndam pada Malachyte green Oxalate
4)
Penyakit Bintik Putih dan Gatal
Tanda-tandanya :
Ø Ikan yang diserang sangat lemah dan selalu timbul dipermukaan air
Ø Terdapat bintik-bintik berwarna putih pada kulit, sirip dan ingsang
Ø Ikan sering menggosok-gosokkan tubuh pada dasar atau dinding kolam
Penyebab :
Ø Parasit dari golongan Ciliata
Pengendalian :
Ø Air harus dijaga kualitas dan kuantitasnya
5)
Penyakit Tuberculosis
Tanda-tandanya :
Ø Tubuh ikan berwarna gelap
Ø Perut bengkak (karena Tubercle/bintil-bintil
pada hati, ginjal, dan limpa)
Ø Posisi berdiri dipermukaan air
Ø Bintik putih disekitar mulut dan sirip
Penyebab :
Ø Bactery Mycobacterium Foroitum
Pengendalian :
Ø Memperbaiki kualitas air dan lingkungan kolam
E. Pemasaran
Ikan lele biasa dipanen setiap 3bulan sekali. Apabila ukuran lele sama dan sempurna maka dapat langsung dijual
tetapi jika ada yang tidak tumbuh sempurna maka ikan lele harus diseleksi
terlebih dahulu. Biasanya pusat pemasaran ikan lele di pasar Donggalar dan
Blembung.
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan isi yang ada, penyusun
karya ilmiah ini dapat menyimpulkan bahwa :
1.
Ukuran kolam ikan lele yang
benar yaitu panjang 5 m dan lebar 2,5 m serta dengan kedalaman 2 m
2.
Dalam pemeliharaan ikan lele
harus teratur serta rutin dalam pemberian makan. Pemberian makan dilakukan 3
kali dalam sehari yaitu Pagi, Petang, dan Malam dengan ukuran (2 kg/kolam)
3.
Dalam pembudidayaan ikan lele
kita juga harus mengetahui penyakit apa saja yang bisa menyerang ikan dan cara
penanggulangannya. Seperti penyakit Tuberculosis, Jamur, Radang, dll.
B. SARAN
Dengan adanya karya ilmiah ini
penyusun ingin menyampaikan saran yang perlu diperhatikan oleh para pembudidaya
ikan lele :
1.
Bagi masyarakat yang ingin
meningkatkan penghasilan melalui peternakan sebaiknya dilakukan dengan
sungguh-sungguh jangan setengah-setengah.
2.
Perhatikan pula cara
pembudidayaannya, memberi makan, pemilihan bibit, pembuatan kolam agar hasilnya
seperti yang kita harapkan
3.
Penggantian air dalam kolam
juga harus diperhatikan karena hal itu juga sangat berpengaruh.
0 Response to "KARYA ILMIAH REMAJA BUDIDAYA IKAN LELE"
Post a Comment