I. Pengelolaan Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah dapat diterbitkan oleh asosiasi profesi,
lembaga riset, universitas maupun penerbit, dengan lingkup yang sebaiknya cukup
spesifik. Pengelola jurnal terdiri dari Ketua dewan redaksi, anggota dewan
redaksi, serta redaksi pelaksana jurnal. Hal mendasar yang perlu diperhatikan
adalah:
1. Sumber Pendanaan
Jurnal
yang masih dibaca oleh kalangan terbatas sangat sulit jika mengandalkan
pendanaan dari penjualan buku jurnal sementara biaya produksi saat ini cukup
tinggi. Sementara itu, pemasangan iklan justru akan menurunkan penilaian
akreditasi, sedangkan pemungutan biaya dari penulis pun tampaknya tidak akan
membantu banyak. Oleh karena itu, lembaga yang akan menerbitkan jurnal
sebaiknya telah mengalokasikan dana dari anggaran tahunannya sehingga jurnal
dapat terbit secara reguler terhambat masalah pendanaan.
2. Penghimpunan Artikel
Jurnal
yang baru terbit seringkali terhambat regularitasnya karena kurangnya artikel
yang masuk. Beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghimpun artikel adalah
dengan cara:
a.
Mengundang peserta seminar atau
konferensi ilmiah untuk memasukan makalahnya di jurnal.
b.
Menginformasikan Call for Paper jurnal di kalangan
peneliti baik melalui email, edaran leaflet, menyimpan contoh terbitan di acara
seminar maupun konferensi ilmiah, dan lain-lain.
c.
Mengundang mahasiswa S2 maupun
S3 untuk memasukan makalahnya di jurnal, khususnya mahasiswa yang belum
membutuhkan nilai kum yang tinggi.
d.
Pada dasarnya, jurnal yang
telah memiliki image yang baik tidak
akan kekurangan makalah. Untuk itu salah satu cara untuk menghimpun artikel
adalah dengan membangun image yang
baik, diantaranya dengan meningkatkan regularitas penerbitan, memperketat
proses evaluasi yang tidak terlalu lama, mengupayakan diperolehnya Peringkat
Akreditasi, serta mendaftarkan jurnal pada penyedia database citation index
internasional (contohnya: Scopus, yang secara otomatis mendaftarkan jurnal yang
lolos masuk listnya ke dalam ElsevierBibliographic)
3. Pendistribusian Jurnal
Jurnal
yang telah diterbitkan perlu didistribusikan agar dapat dibaca oleh orang lain.
Salah satu cara untuk mendistribusikan adalah dengan menyebarkan ke Lembaga-lembaga
Penelitian serta Perpustakaan Universitas/Lembaga Pemerintah yang bidangnya
terkait, baik di dalam maupun di luar negeri. Kendala yang cukup besar adalah
masalah biaya pengiriman, sehingga untuk penyebaran konten jurnal keluar dapat
dilakukan dengan menyediakan artikel tersebut di web jurnal sehingga dapat
didownload oleh orang lain (baik melalui metode berbayar maupun tidak). Walaupun
begitu, setiap jurnal tetap harus mengalokasikan dananya untuk mendistribusikan
jurnal cetak sehingga dapat memenuhi persyaratan akreditasi sebanyak minimal
300 eksemplar.
Berikut akan dijelaskan bagaimana proses
penerbitan jurnal secara umum dari tahap awal, proses evaluasi, penerbitan,
hingga proses distribusi.
I.1 Penerbitan Jurnal Baru
Proses awal penerbitan jurnal adalah:
1.
Mendefinisikan Nama Jurnal
2.
Menyusun
anggota dewan redaksi yang terdiri dari para ahli di bidang yang sesuai dengan
lingkup jurnal
3. Menunjuk Ketua Dewan Redaksi
4. Menyusun aturan penulisan, proses evaluasi, serta desain sampul
depan jurnal
5. Menyiapkan makalah untuk penerbitan perdana
- Mengajukan Permohonan nomor ISSN ke Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dengan melengkapi persyaratan yang diperlukan, yaitu:
- Melampirkan halaman editorial jurnal yang memuat nama Ketua dan anggota dewan redaksi, penerbit, serta informasi untuk penulis
- Melampirkan Daftar isi dari terbitan pertama
- Mengisi Formulir Isian Data Bibliografi Majalah (Lampiran I)
- Mengisi Formulir Evaluasi ISSN (Lampiran II)
- Membayar biaya administrasi
Jurnal
yang telah mendapatkan nomor ISSN akan diberi barcode yang harus dimunculkan di halaman sampul jurnal.
7. Setelah jurnal diterbitkan, jurnal memiliki kewajiban untuk
mengirimkan copy jurnal ke PDII LIPI, juga ke Perpustakaan Nasional.
I.2 Proses Penerbitan Jurnal Ilmiah
Penerbitan jurnal ilmiah dilakukan melalui
beberapa proses yaitu:
1.
Pengumpulan makalah
2.
Proses evaluasi makalah oleh reviewer yang ditunjuk
3.
Proses revisi makalah
4.
Pengeditan makalah yang telah
dinyatakan Accepted
5.
Pengiriman hasil penyuntingan
makalah kepada penulis untuk dilakukan proof
read
6.
Permintaan Assignment of Copyright dari penulis
7.
Penerbitan jurnal ilmiah
Secara rinci, prosesnya adalah sebagai berikut:
Formulir yang diperlukan dalam proses evaluasi
yaitu:
1.
Lembar Disposisi Makalah
(Lampiran III).
2.
Formulir Evaluasi Makalah
(Lampiran IV)
3.
Formulir Copyright Transfer (Lampiran
V)
Lembar disposisi makalah tidak lagi diperlukan
jika sistem pengelolaan makalah telah dilakukan secara online. Sedangkan Formulir Evaluasi Makalah tetapi diperlukan
tetapi dibuat dalam versi online.
Untuk melakukan penyuntingan makalah, perlu
dibuat suatu aturan penyuntingan secara detail yang distandarkan dan harus
dipatuhi sehingga hasilnya akan selalu seragam dan rapi. Aturan penyuntingan
dapat mengacu pada jurnal-jurnal yang telah ada, tetapi sebaiknya mengacu pada
jurnal internasional yang telah menggunakan aturan yang umum digunakan. Cara
yang cukup mudah dalam hal penyuntingan ini adalah dengan membuat template yang dapat digunakan oleh
penulis untuk mengedit sendiri makalahnya (Lampiran VI).
II. Pengajuan Akreditasi Jurnal Ilmiah
Akreditasi Jurnal Ilmiah diberikan oleh
Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (DP2M DIKTI) sehingga pengajuan akreditasi pun dilakukan
sesuai panduan yang diberikan oleh DP2M DIKTI.
II.1 Tata Cara Evaluasi
II.1.1 Kriteria Eligibilitas/Kelayakan Berkala
Berkala yang diajukan untuk diakreditasi harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.
Berkala harus bersifat ilmiah,
artinya memuat artikel yang secara nyata mengandung data dan informasi yang
memajukan pengetahuan, ilmu, dan teknologi.
2. Berkala diterbitkan oleh perguruan tinggi, lembaga ilmiah, dan
organisasi profesi ilmiah.
3. Berkala telah terbit minimal 6 kali (3 tahun jika terbit 2 kali per
tahun, 2 tahun bila terbit 3 kali) berturutan, terhitung mundur mulai tanggal
atau bulan pengajuan akreditasi.
4. Frekuensi penerbitan berkala ilmiah minimal 2 kali dalam satu tahun
secara teratur.
5. Jumlah tiras tiap kali penerbitan minimal 300 eksemplar.
6.
Jumlah
artikel setiap terbit sekurang-kurangnya 5 artikel, kecuali jika berbentuk monograf.
7.
Akreditasi
ulang diajukan 6 bulan sebelum habis masa akreditasi.
8.
Berkala
yang gagal mendapatkan akreditasi atau yang ingin menaikkan peringkatnya diperbolehkan
mengajukan lagi paling cepat setelah 2 tahun.
II.1.2 Prosedur Pengajuan
1.
Pengajuan usulan akreditasi
disampaikan oleh ketua dewan redaksi kepada Direktur Jenderal Pendidikan
Tinggi u.p. Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.
2. Ketua dewan redaksi/pengelola berkala yang mengajukan akreditasi
diwajibkan mengisi:
a.
Formulir
Isian Pengajuan Akreditasi (Formulir 1 – Lampiran VII).
b.
Formulir
Biodata Dewan Editor, minimal 5 orang anggota (Formulir 2 – Lampiran VIII)
c.
Formulir Evaluasi Diri
(Formulir 3 - Lampiran IX).
Ketiga formulir tersebut masing-masing rangkap
tiga.
3.
Menyerahkan
contoh setiap nomor penerbitan (6 Nomor) selama dua atau tiga tahun terakhir,
masing-masing 3 eksemplar.
4. Apabila persyaratan yang tercantum pada butir 2 dan 3 tidak lengkap
usulan tersebut tidak akan ditindaklanjuti.
II.1.3 Mekanisme Penilaian
1.
Kelengkapan persyaratan
administrasi diperiksa oleh Sekretariat DP2M, Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
2. Evaluasi berkala ilmiah dilakukan oleh Tim Penilai Ditjen Dikti yang
bersertifikasi. Penilaian dilakukan oleh penilai yang sesuai bidang
kompetensinya dengan bidang ilmu berkala.
3.
Setiap
berkala dinilai oleh sekurang-kurangnya dua orang penilai dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah
ditetapkan.
4.
Pengambilan
keputusan hasil penilaian dilakukan secara bertahap. Dalam sidang pleno para
penilai menyampaikan hasil penilaiannya, yang kemudian akan diselaraskan oleh
komisi penyelaras. Selanjutnya komisi penyelaras menyampaikan rekomendasi
kepada Dirjen Dikti melalui Direktur P2M untuk menerbitkan Surat Keputusan
Akreditasi.
5.
Direktur
Jenderal menerbitkan Surat Keputusan Akreditasi dan Sertifikat yang diterbitkan
oleh Direktur P2M.
Panduan Akreditasi Jurnal Ilmiah dapat dilihat pada Website
dikti: www.dp2m-dikti.net.
II.2 Mekanisme Penilaian Berkala
II.3 Kiat-kiat untuk Terakreditasi
Saat ini Dikti menerapkan sistem penilaian yang
cukup ketat untuk menetapkan suatu jurnal terakreditasi atau tidak. Hal-hal
yang perlu diperhatikan agar dapat terakreditasi tentu saja dengan memenuhi
berbagai kriteria penilaian yang ada di dalam panduan akreditasi jurnal ilmiah
yang dikeluarkan oleh dikti. Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar dapat
terakreditasi diantaranya adalah:
1.
Keterlibatan Mitra Bestari, yaitu
penelaah jurnal yang bukan merupakan anggota dewan redaksi.
2. Proses evaluasi yang ketat, sehingga makalah yang dihasilkan pun secara substansi memiliki
kualitas yang baik dan berdampak tinggi pada kemajuan ilmu dan teknologi.
3. Kekonsistenan format dan
penampilan, yaitu jurnal dicetak dengan format yang
seragam. Dalam hal ini, dituntut adanya konsistensi dalam hal sistematika dan penomoran
bab dan sub bab, nama dan alamat penulis, sitasi, penulisan referensi, tabel
dan gambar, caption tabel dan gambar,
penulisan dan penomoran persamaan matematika (equation), penempatan gambar, penomoran halaman, serta penulisan
istilah. Dari segi tampilan, desain cover jurnal harus konsisten dan mempunyai
ciri khas. Selain itu, ketebalan jurnal pun harus konsisten.
4. Kelengkapan lain, yaitu pemuatan halaman editorial, informasi untuk
penulis, daftar isi, indeks subjek dan indeks pengarang, ISSN (dan barcodenya),
abstrak dan kata kunci makalah.
5. Regularitas penerbitan, yaitu jurnal diterbitkan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan
diterbitkan secara rutin
6. Distribusi jurnal, yaitu mendistribusikan jurnal sehingga dapat dibaca oleh orang
lain, termasuk kewajiban mengirimkan jurnal ke PDII LIPI dan juga ke
Perpustakaan Nasional. Dalam hal ini, bukti pengiriman perlu diarsipkan untuk
kelengkapan pengajuan akreditasi.
II.4 Kriteria Jurnal Internasional DIKTI
Kriteria umum yang diberikan oleh Dikti adalah
sebagai berikut:
1.
Bahasa yang digunakan adalah
bahasa PBB (Inggris, Perancis, Spanyol, Arab, Cina)
2. Pengelolaan naskah sedemikian rupa sehingga naskah yang diterima
cepat terbit (rapid review) dan ada keteraturan terbit
3. Jurnal berkualitas (prestisius), bisa dilihat dari daftar penelaah
naskahnya dan Editorial Board-nyayaitu pakar di bidangnya dalam dan luar negeri.
4. Dibaca oleh banyak orang di bidangnya, bisa dilihat dari
distribusi/peredarannya (circulation).
5. Menjadi acuan bagi banyak peneliti (citation).
6. Tercantum dalam CurrentContent dan sejenisnya (di PDII ada juga majalah abstrak yang disebut
Fokus, tapi berbahasa Indonesia).
7. Artikel yang dimuat berkualitas, bisa dilihat dari kemutakhiran topik
dan daftar acuannya.
8.
Penyumbang
artikel/naskah berasal dari banyak negara
9.
Penelaah
berasal dari banyak negara yang terkemuka di bidangnya.
10. Menawarkan off-prints/reprints.
11. Terbit teratur sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
12. Penerbitan jurnal tidak terkendala oleh
dana.
13. Bukan jurnal Jurusan, Fakultas, Universitas
atau Lembaga yang mencerminkan derajat kelokalan. Seyogyanya diterbitkan oleh himpunan profesi.
14. Memberi kesempatan penulis artikel membaca contoh cetak
15. Artikel yang dominan (kalau bisa > 80%), berupa artikel orisinil
(hasil penelitian), bukan sekadar review atau ulasan.
16. Kadar sumber acuan primer >80%, derajat
kemutakhiran acuan >80%.
17.
Tersedia Indeks di setiap
volume.
18.
Ketersediaan naskah tidak menjadi masalah. Angka penolakan ± 60%
19.
Mempertimbangkan Impact Factor, yaitu:
Faktor ini dihitung tahunan. Contoh Impact Factor beberapa jurnal pada tahun 1993: Cell 37.192; Nature 22.326; EMBO Journal 13.208; Eur J Biochem 3.306; Appl Biochem Biotech 0.731.
III. Pengembangan Website Jurnal
Untuk lebih memperluas pembaca jurnal, sebaiknya
jurnal ilmiah membuat sebuah website yang menampilkan artikel-artikel yang
telah diterbitkan di dalam jurnal ilmiah tersebut. Artikel dapat didownload
secara bebas (free) oleh pembaca atau
juga dapat dipublikasikan di web secara berbayar. Lebih luas lagi, website jurnal
dapat pula digunakan sebagai sarana untuk proses submit dan review makalah
secara online.
Langkah-langkah dalam pembuatan website jurnal
ilmiah kurang lebih sebagai berikut:
1.
Mendefinisikan proses bisnis (flow chart) pengelolaan jurnal ilmiah,
mulai dari proses submit, penunjukkan reviewer, proses review, pengiriman hasil
review, proses penerimaan hasil revisi makalah, proses pengambilan keputusan,
penyuntingan, proof read, serta
proses publikasi makalah
2. Mendefinisikan user yang
akan menggunakan fasilitas website tersebut
3. Menunjuk programmer untuk
membuatkan sistem informasi pengelolaan jurnal ilmiah
4. Melakukan uji coba di depan dewan redaksi secara berulang-ulang
5. Melakukan perbaikan fitur-fitur yang masih kurang sempurna
6. Menyiapkan server untuk menyimpan database website tersebut
7. Mempublikasikan website.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
1.
Tidak semua user siap dengan sistem yang fully online, sehingga seringkali perlu
di-backup dengan sistem yang masih
manual
2.
Fitur-fitur yang ada perlu
diuji berulang-ulang agar sesuai dengan kebutuhan user
3.
Web tidak harus selalu dibangun
dari nol, bisa saja menggunakan software yang telah ada untuk kemudian di-customize sesuai dengan kebutuhan jurnal
ilmiah yang ada
4.
Pembangunan website pengelolaan
jurnal perlu didukung dengan analisa awal yang baik terhadap proses bisnis yang
ada, sehingga hasil akhirnya sesuai dengan kebutuhan dan benar-benar dapat
digunakan.
Untuk jurnal di lingkungan ITB, pemuatan artikel jurnal di web dapat
dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas dari Unit Sumber Daya Informasi (USDI).
Dalam hal ini, USDI menyediakan fasilitas E-Journal dengan alamat http://ejournal.itb.ac.id, sehingga setiap
jurnal yang sudah maupun belum memiliki web dapat mempublikasikan
makalah-makalahnya secara online. Pendaftaran jurnal ke dalam E-Journal, dapat
dilakukan dengan menghubungi USDI melalui email: pelita@pusat.itb.ac.id.
IV. Pendaftaran Jurnal ke Penyedia Database Citation Index
Publikasi jurnal
ilmiah secara online melalui media sistem informasi dapat dijadikan sarana juga
dalam rangka penginternasionalan jurnal ilmiah melalui pendaftaran pada situs
pengindex seperti Google Scholar, Scopus, ISI Knowledge, dan lain-lain. Beberapa
situs pengindex yang ada saat ini diantaranya adalah Google Scholar, ISI
Knowledge, serta Scopus.
IV.1 Pendaftaran Google Scholar
Google Scholar, beralamat di http://scholar.google.com, merupakan salah
satu website pengindex artikel ilmiah yang berada di bawah Google. Untuk
mendaftarkan jurnal ke Google Scholar, langkah-langkahnya adalah:
1.
Sebelum mendaftarkan situs
untuk dimasukan ke dalam Google Scholar, pastikan web tersebut telah memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan. Jika persyaratan tidak terpenuhi, maka
proses pencatatan artikel akan ditunda atau situs tersebut akan ditolak untuk
dimasukan ke dalam index Google Scholar. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang
Google Scholar, dapat dipelajari informasi untuk penerbit pada alamat berikut http://www.google.com/scholar/publishers.html.
2.
Syarat-syarat pendaftaran situs
ke Google Scholar:
a.
Konten yang dimuat pada situs
jurnal tersebut harus terdiri dari artikel-artikel ilmiah. Konten seperti buku
dan editorial tidak cocok untuk Google Scholar.
b.
Jika situs jurnal tersebut
menggunakan robots.txt file (contoh: www.web-anda.com/robots.txt),
tambahkan baris berikut pada web tersebut:
User-agent:
Googlebot
Allow: /
Allow: /
c.
Penggunaan Flash, Javascript,
atau navigasi berbasis form membuat
sistem otomatis Google kesulitan untuk mencari, mengidentifikasi, dan men-site
artikel pada web jurnal tersebut. Jika web tersebut menggunakan tipe navigasi
seperti itu, buat peta situs sederhana dengan link pada setiap file-file
artikel dan kemudian tuliskan link tersebut
pada formulir pendaftaran.
d.
Google tidak dapat mencatata
artikel yang dibagi ke dalam beberapa file,
atau beberapa artikel yang digabungkan ke dalam satu file.
e.
Web jurnal tersebut harus
menyediakan file jurnal atau
abstraknya secara gratis tanpa perlu melakukan login. Informasi Daftar Pustaka
tanpa abstrak atau artikel lengkap tidak akan dicatat.
3. Masuk ke alamat: http://www.google.com/support/scholar/bin/request.py
4. Isi formulir berikut:
Publication
Details
URL of
sample article :
__________________________________________________
Does
your website require a registration or
subscription to access articles?
___________
Number
of articles : ________________________
Contact
Information
Please
include your contact information below so our team has a way to reach you with
any questions.
Organization
Name :
___________________
Contact
Name :
__________________
Email
address :__________________
Phone :_____________________
Comments :
___________________
IV.2 Pendaftaran Scopus
Scopus merupakan website yang memiliki database
abstrak dan sitasi terbesar yang datanya bersumber dari literature-literatur
yang dievaluasi oleh peer. Scopus juga memiliki tools untuk mencari,
menganalisa, dan menampilkan hasil-hasil riset berdasarkan bidang-bidang
tertentu.
Untuk mendaftarkan jurnal ilmiah pada scopus
langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1.
Masuk ke alamat berikut: http://suggestor.step.scopus.com/suggestTitle.cfm
2.
Isi formulir Scopus Title Suggestion (Lampiran X), klik Submit
3.
Setelah formulir diproses,
jurnal akan dihubungi via email untuk mengirimkan 3 (tiga) contoh artikel dalam
bahasa Inggris
4.
Jika jurnal telah memenuhi
syarat, maka jurnal akan dikirimi email pemberitahuan bahwa jurnal tersebut
telah masuk ke dalam Scopus Title List
dan diperbolehkan untuk mencantumkan logo Scopus di web jurnal yang
bersangkutan.
V. Lampiran
I.
Formulir Isian Data Bibliografi
Majalah
FORMULIR ISIAN DATA BIBLIOGRAFI MAJALAH
Judul :
Nama
Penerbit :
Alamat
Kota : Kode
Pos:
Telp. :
Fax :
E-Mail :
Home Page :
Tahun
pertama terbit :
Frekuensi
terbit (mohon dilingkari yang sesuai)
a Tahunan w Mingguan d Harian
f Tengah Tahunan s Dua
Mingguan z Lain-lain (sebutkan)
t Empat bulanan ? Tidak
diketahui
q Tiga bulanan
b Dua bulanan
m Bulanan
Bahasa yang digunakan
(mohon dilingkari yang sesuai)
a. Indonesia ind
b. Inggeris eng
c. Indonesia dan
Inggeris mul
d. Bahasa asing
lainnya (sebutkan) ……….
e. Bahasa daerah
(sebutkan) ……….
…………….,
………………..
Penerima : Pengusul
:
( )
(
)
ooh greattt
ReplyDelete