Pendahuluan
Dalam upaya memenangkan persaingan di
pasar bebas setiap perusahaan dituntut untuk mampu menghasilkan barang/jasa yang berdaya saing tinggi, yaitu
barang/jasa yang memiliki keunggulan-keunggulan tertentu. Untuk menghasilakan
barang/jasa yang berdaya saing tinggi ditentukan oleh tingkat efisiensi yang
tinggi. Tingkat efisien yang tinggi ditentukan oleh kualitas Sumber Daya
Manusia (SDM), yaitu SDM yang professional
yang dapat menciptakan nilai tambah baru dan mampu menjawab tantangan
baru. Untuk dapat memiliki SDM yang professional organisasi dapat melakukan pendidikan dan
pelatihan serta bimbingan bagi SDM-nya. Hanya saja untuk menghasilkan prestasi
kerja yang tinggi seorang karyawan tidak saja perlu memiliki keterampilan,
tetapi ia juga memiliki keinginan dan semangat untuk berprestasi tinggi.
Dalam rangka untuk meningkatkan prestasi
kerja karyawan, tulisan ini akan membahas tentang sebuah sistem dalam bidang manajemen SDM yang diyakini akan
dapat mendorong tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi kerjanya, yaitu yang
disebut dengan Sistem Manajemen Kinerja, khususnya Sistem Manajemen
Kinerja yang memfokuskan perhatiannya
pada output.
ARTI DAN TUJUAN MANAJEMEN KINERJA
Istilah Manajemen Kinerja adalah
terjemahan dari Performance Management. Menurut Ruky (2004), ditinjau
dari bunyi kalimatnya, Manajemen Kinerja berkaitan dengan usaha, kegiatan atau
program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh pimpinan organisasi untuk
merencanakan, mengarahkan dan mengendalikan prestasi kerja karyawan. Karena
program ini mencantumkan kata manajemen, maka seluruh kegiatan yang dilakukan dalam
“proses manajemen” harus terjadi
dimulai dengan menetapkan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, kemudian tahap
pembuatan rencana, pengorganisasian, penggerakan/pengarahan dan akhirnya
evaluasi atas hasilnya.
Bacal (2001) mendefinisikan Manajemen Kinerja
sebagai proses komunikasi berkesinambungan yang dilaksanakan berdasarkan
kemitraan antara karyawan dan atasan langsungnya. Terciptanya komunikasi dua
arah ini menjadi cara untuk bekerjasama meningkatkan kinerja dan sekaligus
mencegah munculnya kinerja buruk.
Baik Ruky maupun Bacal berpendapat, bahwa
bagian yang paling penting dalam Manajemen Kinerja adalah perencanaan. Oleh
karena itu, hal pertama yang harus dilakukan dalam Manajemen Kinerja ini adalah
menetapkan tujuan atau sasaran. Atasan dan masing-masing bawahan harus
mengidentifikasi tujuan atau sasaran yang hendak mereka capai, yaitu kinerja
dalam bentuk apa dan yang seperti bagaimana yang ingin dicapai. Dan karena yang
menjadi objek adalah kinerja manusia, maka bentuk yang paling umum tentunya adalah
kinerja dalam bentuk “produktivitas” SDM.
0 Response to "DOWNLOAD KARYA ILMIAH PENDIDIKAN UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA MELALUI SISTEM MANAJEMEN KINERJA YANG BERORIENTASI PADA OUTPUT"
Post a Comment