BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia
mempunyai empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu : (1) membaca, (2)
menyimak, (3) menulis, (4) berbicara. Keempat aspek tersebut harus dimiliki
oleh siswa, karna bila salah satu aspek tersebut tidak dimiliki oleh siswa maka
akan sulit untuk mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dan bidang studi yang
lainnya.
Pembelajaran Bahasa Indonesia
disekolah saat ini sudah diterapkan keempat aspek keterampilan bahasa tersebut,
hanya saja cara pengajaran yang diberikan oleh guru kurang menarik sehingga
siswa tidak maksimal untuk mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia.
Kebanyakan siswa balajar pasif,
hanya beberapa orang siswa yang mengikuti pelajaran dengan baik. Siswa yang
pasif hanya duduk diam saat guru menyampaikan materi. Sehingga guru sulit
mengira apakah siswa ini mengerti apa yang disampaikan guru ataukah tidak
mengerti sama sekali.
Dari keadaan kelas tersebut timbul
berbagai masalah-masalah yang dihadapi oleh guru diantaranya : (1) kurangnya
minat membaca siswa, (2) siswa kurang perhatian terhadap pembelajaran, (3)
siswa yang rebut saat proses pembelajaran berlangsung, (4) siswa tidak dapat
menjawab latihan dengan maksimal.
Dari berbagai masalah yang ada,
masalah kurangnya minat membaca perlu diangkat karena bila siswa berminat untuk
membaca maka masalah-masalah yang ada lainnya akan berkurang.
1.2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan gambaran masalah diatas,
bagaimana cara guru agar dapat meningkatkan minat membaca siswa kelas 3 SDN
07/IX Lubuk Kuari dengan media buku cerita yang menarik.
1.3. Tujuan
penelitian.
Penelitian ini dilakukan bertujuan
agar dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa agar dapat membaca dengan
lancar dengan baik, benar dan nyaring.
1.4. Manfaat
dan Hasil Penelitian
Penelitian ini sangat bermanfaat
bagi sipeneliti (guru), siswa sebagai yang diteliti dan sekolah. Adapun manfaat
bagi peneliti (guru) yaitu:
Ø
Guru dapat mencari tahu masalah yang timbul
Ø
Guru mendapat jawaban dari apa yang diteliti
sehingga dapat memperbaiki cara mengajar menjadi lebih baik
Manfaat penelitian bagi siswa yaitu
:
Ø
Siswa akan memperbaiki kualitas membaca menjadi
lehih baik
Ø
Siswa akan memndapatkan motivasi sehingga bisa
bersemangat untuk lebih sering membaca buku dan menjadi kebiasaan untuk
membaca, sehingga tidak ada lagi mereka yang duduk dikelas 3 yang tidak bisa
membaca
Manfaat penelitian bagi sekolah
yaitu :
Ø
Kwalitas sekolah akan lebih baik dengan siswa
dan siswi yang mempunyai kemampuan membaca.
Ø
Sekolah akan mengetahui cara menanggapi suatu
masalah dan menemukan penyelesaian yang baik.
BAB II
KAJIAN
PUSTAKA
2.I. PENGERTIAN
MEMBACA
Tampubolon
(1993) menjelaskan pada hakekatnya membaca adalah kegiatan fisik dan mental
untuk menemukan makna dari tulisan.Walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses
pengenalan huruf-huruf .
Ø
Ditakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian
tubuh khususnya mata, yang melakukannya.
Ø
Dikatakan kegiatan memntal karena bagian-bagian
pikiran khususny persepsi dan ingatan, terlibat didalamnya.
Dari
defenisi ini, kiranya dapat dilihat bahwa nenemukan makna dari bacaan (tulisan)
adalah tujuan utama membaca dan bukan mengenali huruf-huruf.
Diperjelas
oleh pendapat Smith (Ginting 2005) bahwa membaca merupakan suatu proses membangun
pemahaman dari teks yang tertulis
Menurun
Burn, Roe dan Ross (1984) membaca adalah proses berfikir, maksudnya adalah
ketika seseorang sedang membaca, maka seseorang tersebut akan mengenali kata
yang memerlukan inretpresi dari simbol-simbol grafis.
Menurut
Tarigan (1985) bahwa membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk menerima pesan, suatu metode yang dipergunakan
untuk berkomunikasi dengan diri sendiri kadang-kadang orang lain, yaitu
mengkomunikasikan makna yang terkandung atau tersirat pada lambang-lambang
tertulis.
Finochiaro
dan Bonomo (Tarigan 1985) mendefenisikan secara singkat membaca adalah memetik
serta memahami arti makna yang terkandung didalam bahan tulisan.
Dari
berbagai defensi membaca menurut ahli, dapat disimpulkan bahwa membaca adlah
kegiatan fisik dan mental, yang menurut seseorang untuk menginterpretasikan
simbol-simbol tulisan dengan aktif sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri
ugar membaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebgai
proses transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektualitas dan pembelajaran
sepanjang hayant (leaf-long learning)
2.1.1.
Cara membaca yang benar
Pada umumnya siswa yang duduk di kelas II, III dan IV proses membaca
yang dilakukan dengan membaca nyaring.
Sikap membaca ysng benar :
Ø
Siswa duduk yang teap dan rapi.
Ø
Jarak mata ke buku yang dibaca kurang lebih dari
30cm.
Ø
Punggung
sejajar lurus dengan kepala.
Ø
Siswa yang sudah lancar membaca biasanya membaca
dLm hati.
Ada 2 cara membaca :
a.
Membaca dalam hati
Membaca
dalam hati hendaknya dilakukan sebelum mmbaca nyaring. Membaca dalam hati
memberikan kesempatan pada guru untuk mengamati reaksi dan kebiasaan siswa
(meinbach 1993)
b.
Membaca nyaring
Pada
umumnya kelas II, III dan IV membaca naring. (Mointain 1995) menjelaskan bahwa
membaca nyaring hendaknya mempunyai tujuan tertentu dan tidak mengganggu.
2.1.2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca siswa
Banyak factor yang mempengaruhi terhadap kemampuan
membaca. Umumnya, kemampuan membaca yang dimaksud ditujukan oleh pemahaman
seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki.
Factor-faktor itu
antara lain :
a. Tingkat Intelejensia
Membaca itu sendiri pada hakekatnya proses berpikir dan
memecahkan masalah. Dua orang yang berbeda IQ-nya sudah pasti akan berbeda
hasil dan kemampuan membacannya.
b.
Kemampuan Berbahasa
Apabila seseorang menghadapi bacaan yang bahasanya tidak pernah
didengarnya maka akan sulit memahami teks bacaan tersebut. Penyebabnya tidak
lain Karena keterbatasan kosakata yang dimilikinya.
c. Sikap dan
Minat
Sikap biasanya ditunjukan oleh rasa senang dan tidak senang.
Sikap umumnya bersifat laten atau lama. Sedangkan minat merupakan keadaan dalam
diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan sesuatu. Minat lebih bersifat
sesaat.
d. Keadaan Bacaan
Tingkat kesulitan yang dikupas, aspek perwajahan, atau desan
halaman-halaman buku, besar kecilnya huruf dan sejenisnya juga bisa
mempengaruhi proses membaca.
e. Kebiasaan Membaca
Kebiasaan yang dimaksud adalah apakah seseorang tersebut
mempunyai tradisi membaca atau tidak. Yang dimaksud tradisi ini ditentukan oleh
banyak waktu atau kesempatan yang disediakan oleh seseorang sebagai sebuah
kebutuhan.
f. Pengetahuan Tentang Cara Membaca
Pengetahuan seseorang tentang misalnya, menemukan ide pokok
secara cepat, menangkap kata-kata kunci secara cepat, dan sebagainya.
g. Latar Belakang Sosial, Ekonomi Dan Budaya
Seseorang akan kesulitan dalam menangkap isi bacaan jika bacaan
yang dibacanya memiliki latar kebudayaannya.
h.
Emosi
Keadaan
emosi yang berubah akan mempengaruhi membaca seseorang.
i.
Pengetahuan dan Pengalaman Yang
Dimiliki Sebelumnya
Proses membaca sehari-hari pada hakekatnya penumpukan modal
pengetahuan untuk membaca berikutnya.
Selain faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses membaca
yang telah diuraikan, dalam proses membaca juga terdapat hambatan-hambatan
seperti yaitu :
(a). kurang bisa berkonsentrasi membaca :
(a). kurang bisa berkonsentrasi membaca :
1. pada dasarnya memang kurang bisa berkonsetrasi,
2. kesehatan sedang terganggu,
3. suasana hati tidak tenang,
4. keadaan lingkungan yang kurang mendukung.
(b) daya tahan membaca cepat berkurang :
(b) daya tahan membaca cepat berkurang :
1. posisi badan yang salah,
2. lampu atau penerangan yang tidak mendukung
2.1.3
.Meningkatkan minat membca
Semakin orang banyak
membaca buku, semestinya akan semakin cepat kemampuan bacanya. Ibarat kendaraan bermotor, jika
sudah masuk ke gigi dua maka akan meningkat ke gigi tiga, empat dan seterusnya.
Begitu
juga seperti kata pepatah “ sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit “,
jadi walaupun awalnya siswa tersebut kurang bias dalam membaca lancar, tetapi
dengan semangat kegigihan dan tekun untuk berlatih membaca maka tidak lah
mustahil siswa yang dari tidak bisa membca dengan lancer akan menjadi lancar
membaca.
Memberikan
sutu disiplin untuk latihan membaca secara rutin setiap hari kepada siswa yang
kemampuan membacanya agak lemah, akan menjadikan suatu kebiasaan untuk membaca
dan merupakan kebutuhan bagi siswa yang terbiasa membaca tersebut. Sehingga
kemampuan membaca merekapun akan meningkat menjadi lebih baik.
2.1.4
Media Buku cerita yang menarik
Agar siswa
lebih berminat dan sering membaca buku, guru dapat menyajikan pembelajaran yang
menarik dengan media buku cerita yang menarik pula. Media buku yang menarik
dapat berupa buku bacaan yang bergambar dan buku cerita dongeng.
Pada
umumnya siswa sd kelas rendah menyukai buku cerita yang bergambar, terutama
pada gambar yang berwarna. Dari warna gambar tersebut dapat merespon
keingintahuan siswa terhadap isi cerita buku. Dari situlah minat baca seorang
siswa timbul.
Sehingga
dengan media tersebut siswa akan termotivasi untuk aktif membaca dan menjadikan
kebiasaan membaca jadi suatu kebutuhan dari dalam diri siswa itu.
2.2. KERANGKA BERFIKIR
Berdasarkan
uraian diatas maka terdapat secara teori hubungan antara variabel dipenden
dengan independen semakin menarik media buku tersebut akan semakin berminat
siswa membaca dan semakin baik pula kemampuan membaca siswa.
2.3 HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan
uraian dan teori kerangka berpikir diatas maka hipotesis penelitian ini dapatdirumuskan
sebagai berikut.
“Meningkatkan minat membaca siswa dapat
ditingkatkan dengan media buku cerita yang menarik “.
NB:BAGI TEMAN TEMAN YANG INGIN FILE LENGKAPNYA SILAHKAN REQUST DAN TINGGALKAN ALAMAT E_MAILNYA.
0 Response to "DOWNLOAD SKRIPSI PENDIDIKAN MENINGKATKAN MINAT MEMBACA DENGAN MEDIA BUKU CERITA "
Post a Comment