. Karakteristik Pendidikan Kejuruan
Pendidikan kejuruan memiliki
karakteristik yang berbeda dengan satuan pendidikan lainnya. Perbedaan tersebut
dapat dikaji dari tujuan pendidikan, substansi pelajaran, tuntutan pendidikan
dan lulusannya.
1. Tujuan
pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan peserta didik untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih
lanjut sesuai dengan program kejuruannya. Dari tujuan pendidikan kejuruan
tersebut mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan di samping menyiapkan
tenaga kerja yang profesional juga mempersiapkan peserta didik untuk dapat
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi sesuai dengan program
kejuruan atau bidang keahlian.
Berdasarkan pada tujuan pendidikan
kejuruan di atas, maka untuk memahami filosofi pendidikan kejuruan perlu dikaji
dari landasan penyelenggaraan pendidikan kejuruan sebagai berikut :
a. Asumsi tentang anak didik
Pendidikan kejuruan harus memandang
anak didik sebagai individu yang selalu dalam proses untuk mengembangkan
pribadi dan segenap potensi yang dimilikinya. Pengembangan ini menyangkut
proses yang terjadi pada diri anak didik, seperti proses menjadi lebih dewasa,
menjadi lebih pandai, menjadi lebih matang, yang menyangkut proses perubahan akibat
pengaruh eksternal, antara lain berubahnya karir atau pekerjaan akibat
perkembangan sosial ekonomi masyarakat.
Pendidikan kejuruan merupakan upaya
menyediakan stimulus berupa pengalaman belajar untuk membantu mereka dalam
mengembangkan diri dan potensinya. Oleh karena itu, keunikan tiap individu
dalam berinteraksi dengan dunia luar melalui pengalaman belajar merupakan upaya
terintegrasi guna menunjang proses perkembangan diri anak didik secara optimal.
Kondisi ini tertampilkan dalam prinsip pendidikan kejuruan “learning by doing”, dengan kurikulum
yang berorientasi pada dunia kerja.
b. Konteks sosial pendidikan kejuruan
Tujuan dan isi pendidikan kejuruan
senantiasa dibentuk oleh kebutuhan masyarakat yang berubah begitu pesat,
sekaligus juga harus berperan aktif dalam ikut serta menentukan tingkat dan
arah perubahan masyarakat dalam bidang kejuruannya tersebut.
Pendidikan kejuruan berkembang
sesuai dengan perkembangan tuntutan masyarakat, melalui dua institusi sosial.
Pertama, institusi sosial yang berupa struktur pekerjaan dengan organisasi,
pembagian peran atau tugas, dan perilaku yang berkaitan dengan pemilihan,
perolehan dan pemantapan karir. Institusi sosial yang kedua, berupa pendidikan
dengan fungsi gandanya sebagai media pelestarian budaya sekaligus sebagai media
terjadinya perubahan sosial.
c. Dimensi ekonomi pendidikan kejuruan
Hubungan dimensi ekonomi dengan
pendidikan kejuruan secara konseptual dapat dijelaskan dari kerangka investasi
dan nilai balikan (value of return)
dari hasil pendidikan kejuruan. Dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan, baik
swasta maupun pemerintah semestinya pendidikan kejuruan memiliki konsekuensi
investasi lebih besar daripada pendidikan umum. Di samping itu, hasil
pendidikan kejuruan seharusnya memiliki peluang tingkat balikan (rate of return) lebih cepat dibandingkan
dengan pendidikan umum. Kondisi tersebut dimungkinkan karena tujuan dan isi
pendidikan kejuruan dirancang sejalan dengan perkembangan masyarakat, baik
menyangkut tugas-tugas pekerjaan maupun pengembangan karir peserta didik.
Pendidikan
kejuruan merupakan upaya mewujudkan peserta didik menjadi manusia produktif,
untuk mengisi kebutuhan terhadap peran-peran yang berkaitan dengan peningkatan
nilai tambah ekonomi masyarakat. Dalam kerangka ini, dapat dikatakan bahwa
lulusan pendidikan kejuruan seharusnya memiliki nilai ekonomi lebih cepat
dibandingkan pendidikan umum.
d. Konteks Ketenagakerjaan Pendidikan
Kejuruan
Pendidikan kejuruan harus lebih
memfokuskan usahanya pada komponen pendidikan dan pelatihan yang mampu
mengembangkan potensi manusia secara optimal. Meskipun pada dasarnya hubungan
antara pendidikan kejuruan dan kebijakan ketenagakerjaan adalah hubungan yang
didasari oleh kepentingan ekonomis, tetapi harus selalu diingat bahwa hubungan
penyelenggraan pendidikan kejuruan tidak semata-mata ditentukan oleh
kepentingan ekonomi.
Dalam konteks ini diartikan bahwa
pendidikan kejuruan, dengan dalih kepentingan ekonomi, tidak seharusnya hanya
mendidik anak didik dengan seperangkat skill atau kemampuan spesifik untuk
pekerjaan tertentu saja, karena keadaan ini tidak memperhatikan anak didik
sebagai suatu totalitas. Mengembangkan kemampuan spesifik secara terpisah dari
totalitas pribadi anak didik, berarti memberikan bekal yang sangat terbatas
bagi masa depannya sebagai tenaga kerja.
nb: bagi teman teman yang ingin skripsi lengkapnya silahkan di request aja dan tinggalkan alamat e_mailnya.
0 Response to "DOWNLOAD SKRIPSI KARAKTERISTIK DAN TUNTUTAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN"
Post a Comment